Salah satu pilihan untuk membangun dan mengembangkan UKM adalah budidaya lobster air tawar. Mengapa? Karena komoditas ini memiliki harga jual yang cukup tinggi yakni Rp175-200 ribu per kilogram. Selain itu, lobster air tawar juga lebih mudah dirawat dari anakan sampai panen.

Hal lain yang membuat budidaya lobster cukup diminati adalah hasil yang didapatkan bisa 5-6 kali lipat dari biaya operasionalnya. Artinya, kalau usaha ini terus dijalankan, peluang untuk mengembangkan usaha dan terus mendapatkan “cuan” tidak bisa dihentikan.

Nah, supaya Anda bisa mendapatkan untung hingga ratusan juta per sekali panen, ikuti beberapa langkah di bawah ini.

Baca juga: 13 Tips Jitu Memulai Usaha Budidaya Ikan Lele


1. Memilih Indukan Lobster dan Mengawinkan

Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk memulai usaha budidaya lobster di air tawar. Pertama dengan mendapatkan bibit yang siap dibesarkan. Kedua memiliki indukan sendiri yang bisa dikawinkan untuk mendapatkan bibit. Karena konsep yang akan kita pakai adalah UMK, punya indukan sangat disarankan.

Indukan jantan lobster air tawar harus memiliki: kepala lebih besar dari badan, memiliki berat di atas 63 gram, ada garis merah di capitnya yang menjadi tanda kematangan gonad, dan sudah berusia 4-7 bulan.

Indukan betina lobster air tawar harus memiliki kriteria berikut: kepala juga lebih besar dari badan, berat di atas 64 gram, alat kelamin normal berupa lubang di kaki ketiga, dan sudah berusia minimal 4 bulan dan maksimal 7 bulan.

Perkawinan dilakukan di dalam tempat khusus yang diberi paralon seukuran dengan indukan. Biasanya, proses perkawinan akan terjadi di sana secara sembunyi-sembunyi. Anda bisa memasukkan satu indukan jantan dan 3 betina atau bisa melakukannya secara massal.

2. Pemijahan Lobster Air Tawar

Proses pemijahan dilakukan di dalam kolam dengan ukuran 1 meter persegi untuk 3-5 ekor lobster. Anda bisa memasukkan 1 jantan 3 betina atau 2 jantan 3 betina. Di dalam kolam pemijahan harus ada shelter atau tempat sembunyi dari paralon yang dipakai untuk kawin sampai menghasilkan telur.

Kriteria kolam pemijahan yang harus digunakan selain luas 1 meter persegi adalah: suhu stabil antara 23 – 29 derajat Celcius, air kolam harus memiliki tinggi minimal 30 cm, dan air harus jernih dengan pemberian pakan dua kali sehari. Proses ini berjalan 2-3 minggu.

3. Proses Pendederan 

Telur akan menetas setelah diperam selama 3-5 minggu. Setelah menetas, proses pendederan bisa dilakukan. Siapkan kolam atau bak pendederan dengan kriteria: keasaman air 6-8, suhu 24-31 derajat Celcius, tinggi 30-40 cm, kandungan amoniak 1,2 ppm, dan terdapat shelter untuk persembunyian.

Anakan dari lobster yang baru saja menetas akan dibesarkan sementara secara bersama selama 1-2 minggu. Pemberian pakan dilakukan sebanyak dua kali sehari berupa cacing sutera atau pelet kecil-kecil.

Setelah berusia dua minggu, bibit harus dipisah agar bisa besar dengan sempurna. Kerapatan kolam yang harus dipakai adalah 20-50 ekor per meter persegi. Kalau dibiarkan tetap dalam satu tempat, dikhawatirkan tidak bisa berkembang sempurna atau malah saling serang.

4. Menyiapkan Kolam Pembesaran

Kolam yang akan dipakai untuk pembesaran haruslah memiliki ukuran yang besar dan tidak memiliki bahan kimia berbahaya. Kolam juga harus dibangun di kawasan yang sejuk dan tidak langsung terkena cahaya matahari dari atas.

Jenis kolam yang dipakai untuk membesarkan lobster air tawar ada tiga, pertama adalah kolam tanah, kedua berupa kolam beton, dan terakhir kolam yang terbuat dari beton.

Kolam tanah harus dikeringkan dahulu seminggu sebelum dipakai. Selanjutnya kolam diisi air selama satu minggu dahulu sebelum dipakai. Di dalam kolam ada aerator untuk menyuplai oksigen.

Kolam dari beton harus diberi air minimal seminggu untuk menghilangkan komponen zat kimia di dalamnya. Kolam berukuran 2 x 2 x 0,5 meter agar bisa merawat ratusan lobster.

Kolam dari terpal tidak harus direndam dahulu. Umumnya dicuci bersih dahulu sebelum disusun menjadi kolam. Terpal yang bisa dipakai untuk membuat kolam umumnya berukuran 5 x 4 meter.

5. Pembesaran Lobster Air Tawar

Proses budidaya lobster air tawar selanjutnya adalah melakukan pembesaran lobster. Setelah semua kolam siap digunakan, proses selanjutnya adalah meminta anakan dari lobster air tawar yang sudah mulai besar dan mulai bergerak sangat aktif.

Saat lobster masih kecil-kecil, pembesaran dilakukan dengan rutin memberikan pakan setiap hari, biasanya 2-3 kali. Pakan yang diberikan harus mengandung banyak nutrisi yang mempercepat pembesaran lobster. Selain pakan, Anda juga bisa menggunakan suplemen yang meningkatkan mikroba baik di air.

Setiap kolam yang dipakai untuk pembesaran, harus tersedia paralon atau alat lain yang bisa dipakai untuk sembunyi. Jadi, mereka bisa berlindung kalau ada cahaya panas dari atas atau saat melakukan ganti kulit secara berkala.

Seiring dengan berjalannya waktu, lobster akan terus membesar dan ukuran kolam jadi tidak muat. Proses selanjutnya yang bisa dilakukan adalah memindah lobster ke kolam yang lebih luas atau membagi lobster dalam kolam agar proses pembesaran lebih cepat hingga panen.

6. Pemberian Pakan

Pemberian pakan lobster tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Pada lobster yang masih kecil, Anda tidak bisa asal-asalan melempar sayuran atau bahan organik lain yang sulit dicerna. Makanan harus memiliki berat 3% dari badan lobster. Itulah kenapa cacing sutra dan juga pelet yang harus banyak dipakai.

Setelah besar, pakan yang diberikan pada lobster bisa bervariasi dan tidak memakai cacing yang halus kembali. Anda bisa memberikan aneka cacing yang lebih besar, sayuran yang awalnya sulit dicerna, hingga pelet, dan cincangan daging ikan tongkol.

Selalu cek secara rutin berat dari lobster yang sedang dibesarkan. Kalau perbesarannya sangat lama, kemungkinan ada yang salah dengan pakan dan juga kandungan air. Cek suhu, Ph, amoniak, hingga kandungan zat berbahaya. 

7. Panen Lobster Air Tawar

Hal terakhir yang paling ditunggu-tunggu oleh peternak lobster air tawar adalah waktu panen. Proses panen dilakukan sesuai dengan permintaan pasar. Anda bisa memanennya dalam bentuk bibit yang nantinya akan dibesarkan oleh peternak lain atau dengan membesarkannya sendiri dan dijual ke rumah makan.

Proses panen untuk pembesaran biasanya 6-8 bulan atau saat lobster memiliki berat di atas 100 gram per ekornya. Meski demikian, penjualan bisa berjalan lebih cepat atau lambat sesuai dengan permintaan pasar. Kadang ada pemilik usaha rumah makan yang menginginkan lobster dengan ukuran besar dan kadang sedang.

Budidaya lobster air tawar menghasilkan cukup banyak keuntungan asal dirawat dengan baik mulai dari awal sampai akhir. Selain itu, Anda wajib mempertimbangkan kesulitan atau masalah yang mungkin terjadi, misal penyakit, sulitnya air, sampai ketersediaan pakan. Dengan begitu, proses ternak lobster air tawar bisa berjalan dengan lancar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini