Pengalaman berbelanja langsung di toko sungguh berbeda dengan pengalaman berbelanja di toko online Indonesia. Terkadang ketika Anda masuk ke toko, Anda bisa membeli produk yang awalnya tidak ingin dibeli. Fenomena ini punya kaitan kuat dengan cara menata barang di toko yang diterapkan oleh para retailer.
Bagaimana konsep yang dikenal dengan nama planogram ini bisa membantu mendorong penjualan? Yuk simak artikel ini
Apakah Menata Barang Itu Ada Ilmunya?
Planogram merupakan cabang ilmu ritel yang membahas mengenai rancangan toko, biasanya dalam bentuk diagram visual maupun denah, untuk memaksimalkan penjualan di lokasi tersebut. Diagram tersebut menginformasikan mengenai jumlah produk yang harus dipajang dan di mana peletakannya yang ideal.
Jadi bisa disimpulkan, toko yang Anda datangi tidak secara asal menata barang asalkan rapi saja.
Apa Saja Sih Manfaat Menata Barang?
Menerapkan konsep planogram di sebuah toko memberikan manfaat yang sangat besar, baik bagi toko itu sendiri maupun konsumennya. Berikut merupakan manfaat yang bisa dirasakan:
1. Bisa Menemukan Barang dengan Mudah
Sebagai konsumen, pastinya Anda tidak ingin menghabiskan banyak waktu mengelilingi toko untuk mencari barang yang Anda butuhkan. Planogram membuat peletakan barang di toko menjadi lebih konsisten.
Konsumen, apalagi yang sudah berlangganan selama beberapa waktu, jadi tahu di mana harus mencari barang yang menjadi kebutuhannya. Belum lagi jika toko memberikan penanda kategori barang dan lokasi. Konsistensi inilah yang akan membuat konsumen puas berbelanja di toko tersebut.
2. Bikin Konsumen Tertarik untuk Lebih Banyak Belanja
Penataan barang dengan terencana seperti ini juga membantu toko mendapatkan insight atau ide mengenai perilaku konsumen. Insight semacam ini akan membantu toko meningkatkan penjualannya.
Sebagai contoh, sebuah toko menjual berbagai merek roti tawar. Di dekat rak roti tawar, Anda biasanya akan menjumpai produk pelengkap seperti selai, keju, dan mentega karena produk-produk ini saling melengkapi. Toko bisa mengajak pelanggan membeli bahan pelengkap ini meskipun awalnya mereka hanya ingin membeli roti.
Baca juga: Toko Sepi? Simak Cara Mudah Meningkatkan Penjualan Online
3. Menjaga Stok Barang Agar Tidak Mubazir
Toko yang berantakan membuat manajer kesulitan untuk mengetahui ruang yang tersisa untuk menampilkan barang. Akibatnya, stok barang menipis tanpa disadari, atau sebaliknya stok menjadi terlalu berlebih.
Menerapkan planogram akan membantu toko mengatur stok barangnya agar sesuai dengan ruang yang ada. Dengan begitu, toko bisa menghindari risiko barang kedaluwarsa dan terbuang percuma.
Lantas, Bagaimana Cara Menata Barang yang Baik?
Berikut merupakan cara menata barang di toko yang idealnya diterapkan supervisor dan karyawannya:
1. Kenali Dulu Layout Toko
Anda harus tahu susunan toko untuk tahu kapasitas ruangan dan jumlah display yang bisa digunakan. Setelah itu, Anda bisa menentukan apakah alur belanja konsumen akan searah jarum jam atau tidak.
2. Jangan Taruh Rak Berdempetan
Jarak antara satu rak barang dengan lainnya harus pas, tidak terlalu dekat maupun jauh. Jika terlalu jauh, pembeli akan sulit melihat barang yang ditawarkan. Namun display yang terlalu dekat akan membatasi ruang gerak. Selain itu, barang-barang harus dikelompokkan sesuai kategorinya agar konsumen cepat memilih produk.
3. Tandai Rak Sesuai Kategorinya
Konsumen tidak ingin tersesat di dalam toko. Solusinya adalah dengan memberi label pada masing-masing rak sesuai kategorinya. Dengan begitu, konsumen bisa secara mandiri menavigasi toko tanpa bergantung pada karyawan toko.
4. Atur Barang di Rak Dengan Strategi Penjualan
Pada rak barang, konsumen akan lebih memperhatikan produk yang sejajar dengan penglihatannya. Karena itu, letakkan merek yang laris maupun yang ingin didorong penjualannya di sana. Rak teratas cocok untuk barang mahal dan lebih sepi peminat. Rak bawah cocok untuk barang yang besar dan berat karena mudah mengambilnya.
5. Gunakan Strategi Cross-Merchandising
Strategi cross-merchandising adalah menempatkan barang yang cocok satu sama lain, umumnya karena sering dikonsumsi secara bersamaan, di tempat yang berdekatan untuk mendorong penjualan. Misalnya, Anda akan meletakkan minuman soda di sebelah rak camilan karena keduanya biasa dinikmati bersama.
Cara menata barang di toko merupakan strategi pemasaran barang yang penting. Penataan yang baik tidak hanya bermanfaat bagi toko secara finansial. Konsumen pun akan merasakan pengalaman ritel yang memuaskan.