Bagi Anda yang ingin bercocok tanam tapi tidak memiliki lahan yang cukup, metode hidroponik merupakan salah satu opsi yang bisa dicoba. Kegiatan berkebun tanaman hidroponik ini dilakukan tanpa menggunakan tanah melainkan air yang sudah diberi nutrisi yang penting untuk pertumbuhan. Beberapa jenis media tanam yang bisa digunakan antara lain adalah styrofoam, pasir dan rockwool. Budidaya secara hidroponik banyak dilakukan pada sayur-sayuran. Perlu diketahui bahwa untuk mempraktekkannya, Anda harus melakukan perhitungan dengan tepat tentang seberapa banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Jika nutrisi yang diberikan kurang, ada risiko gagal panen yang akan Anda hadapi. Begitu juga nutrisi yang berlebihan, bisa menyebabkan masalah pada tanaman. Penasaran? Yuk disimak tutorial hidroponik!
Langkah-langkah Menanam Selada Hijau dengan Teknik Hidroponik
Salah satu tanaman hidroponik yang populer adalah selada hijau. Selada hijau banyak dimanfaatkan untuk lalapan, garnish makanan hingga bahan pelengkap aneka santapan dari dalam maupun luar negeri.
Ada 3 langkah tutorial hidroponik yang harus Anda lakukan mulai dari penyemaian hingga panen. Simak uraiannya berikut ini!
1. Penyemaian
Bahan dan alat:
- Lidi (untuk membuat lubang semai dan memindahkan biji)
- Benih selada hijau
- Gergaji besi untuk memotong
- Media tanam rockwool
- Baki (untuk menyimpan media tanam sampai bibit bertunas)
- Air secukupnya
Rockwool merupakan media tanam yang paling banyak digunakan untuk menyemai benih. Perbandingan komposisi air dengan udara yang mampu disimpan oleh media ini dianggap paling pas untuk mendukung proses penyemaian benih.
Media tanam rockwool biasanya dijual dalam bentuk balok-balok. Untuk memudahkan proses penyemaian, potong rockwool dengan ketebalan 2-3 cm. Dengan menggunakan gergaji besi, bagi-bagi permukaan rockwool menjadi persegi-persegi kecil yang sama. Iris namun jangan sampai putus.
Letakkan kepingan media tanam tersebut di atas baki. Dengan menggunakan lidi, buat lubang-lubang kecil di setiap petaknya untuk tempat menyemai benih. Basahi ujung lidi dengan air kemudian ambil benih dan masukkan ke lubang kecil yang sudah dibuat. Jangan memasukkan benih terlalu dalam agar proses penyemaian bisa lebih mudah dan cepat. Setelah semua lubang terisi, siram media tanam dengan air. Biarkan benih bertunas.
2. Melarutkan Nutrisi
Dalam pertanian hidroponik, nutrisi untuk tanaman tidak didapatkan dari tanah melainkan harus kita beri dan ditakar sendiri. Proses pengukurannya juga harus cermat agar tanaman dapat tumbuh maksimal. Nutrisi AB Mix dalam bentuk kemasan bisa Anda dapatkan di toko pupuk online dan offline dengan harga terjangkau.
Dalam satu kemasan nutrisi hidroponik AB Mix, Anda akan menemukan 2 jenis nutrisi yakni stok A dan stok B. Untuk langkah pertama, larutkan stok A terlebih dahulu ke dalam air sebanyak 250 ml. Aduk hingga tercampur rata. Setelahnya, tambahkan lagi air sampai dengan 500 ml dan aduk kembali. Lakukan langkah yang sama untuk melarutkan stok B di wadah terpisah.
Ambil dua buah botol kosong yang sudah diberi label A dan B. Simpan kedua larutan stok dan tutup rapat. Larutan siap digunakan untuk memberi nutrisi tanaman.
Sebelum diberikan ke tanaman, kedua stok harus diencerkan terlebih dahulu. Caranya adalah dengan mencampurkan 5 ml stok A dan 5 ml stok B dengan air sebanyak 1 liter. Setelahnya aduk hingga cairan tercampur rata dan nutrisi siap diaplikasikan ke tanaman.
3. Pemindahan Benih
Benih yang sudah disemai pada langkah pertama biasanya akan membutuhkan waktu antara 12 hari atau hingga jumlah helai daunnya ada 4. Setelah daun bertunas, selada siap dipindahkan ke media tanam yang lebih besar agar pertumbuhannya maksimal.
Cara memindahkannya adalah dengan memotong petak-petak rockwool dan memisahkan antara satu tunas selada dengan tunas lainnya. Masukkan setiap irisannya ke dalam netpot yang sudah diberi flanel atau sumbu. Letakkan netpot ke dalam sistem hidroponik mini rakit apung dan beri nutrisi dengan tingkat kepekatan 600 PPM.
Setelah selada berumur 10 hari pasca pemindahan, naikkan kepekatan nutrisi menjadi 800 PPM. Selanjutnya, naikkan lagi kepekatan menjadi 1.000 PPM saat usia selada 15 hari. Setelah masa tanam melewati 20 hari, naikkan lagi pemberian nutrisi menjadi 1.200 PPM. Selada biasanya sudah bisa dipanen setelah 30-40 hari masa tanam.
Jenis Tanaman Hidroponik Yang Bisa Dibudidayakan
Selain selada hijau, ada banyak sekali jenis tanaman yang bisa dibudidayakan dengan menggunakan teknik hidroponik. Beberapa contohnya antara lain:
- Paprika. Paprika adalah tanaman holtikultura yang mudah ditanam. Meski jarang dikonsumsi di Indonesia, namun untuk membuat resep-resep western, paprika hampir tidak pernah ditinggalkan. Harga jualnya juga cukup tinggi
- Tomat. Tomat juga merupakan salah satu jenis sayuran yang bisa ditanam tanpa menggunakan tanah. Dengan pemilihan bibit yang unggul serta teknik yang benar, bertanam tomat hidroponik bisa mendatangkan keuntungan besar
- Timun jepang. Dikenal dengan nama lain zucchini, timun Jepang termasuk sayuran yang sulit diperoleh kecuali di supermarket kota besar. Karena itu, harganya juga lebih mahal ketimbang timun biasa
- Seledri. Seledri adalah sayuran yang bisa Anda temukan hampir di semua jenis masakan baik menu lokal maupun internasional. Anda bisa membudidayakan seledri sendiri dengan menggunakan wick system bermedia air
- Melon. Meski populer digunakan untuk bertanam sayuran, bukan berarti buah-buahan tidak bisa dikembangkan melalui metode serupa. Salah satu jenis buah yang bisa ditanam dengan cara hidroponik adalah melon. Selain memilih benih yang baik, pemberian larutan nutrisi yang tepat hingga pemeliharaan, untuk budidaya melon Anda mungkin memerlukan lahan yang sedikit lebih luas
- Anggur. Selain melon, anggur merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang sangat menjanjikan jika ditanam dengan metode hidroponik. Tanaman perdu yang biasa tumbuh di daerah bercurah hujan tinggi ini memiliki lebih dari 60 varietas dan harganya pun bersaing. Cocok sekali dijadikan pilihan bisnis.
Keunggulan Bercocok Tanam dengan Metode Hidroponik
Ada beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan dengan memilih bertanam hidroponik yakni:
- Penggunaan lahan jadi lebih efisien
- Anda bisa membudidayakan banyak jenis tanaman tanpa harus menggunakan tanah
- Dari segi kualitas dan kuantitas, produk hidroponik lebih bersih dan lebih banyak
- Pupuk dan air bisa digunakan dengan lebih hemat dan efisien
- Hama dan penyakit dapat lebih mudah dikendalikan.
Itulah tutorial persiapan untuk Anda yang ingin berkebun hidroponik beserta opsi jenis tanaman yang bisa dipilih. Anda bisa menerapkan tutorial persiapan hidroponik diatas untuk konsumsi pribadi maupun untuk dijadikan sumber penghasilan.
Membudayakan tanaman hidroponik memang memiliki tantangan tersendiri yang berbeda dengan bercocok tanam konvensional. Namun jika Anda cerdas memilih benih yang unggul serta telaten dalam mengurus kebun, keuntungan berlipat-lipat siap menanti Anda.