Indeks Harga Saham Gabungan adalah salah satu acuan penting yang perlu dipahami oleh setiap investor untuk menjaga nilai dan keuntungan investasi miliknya. Melalui indeks ini, seorang investor dapat menentukan waktu yang tepat kapan membeli atau menjual instrumen investasi yang dimiliki.

Apa yang Dimaksud Dengan IHSG?

IHSG

Dilansir dari situs resmi BEI (Bursa Efek Indonesia), Indeks Harga Saham Gabungan atau yang biasa disebut IHSG merupakan indeks yang mengukur kinerja semua saham tercatat di Pengembangan BEI dan Papan Utama. Adapun istilah IHSG dalam bahasa Inggris adalah ICI (Indonesia Composite Index) atau IDX Composite.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut.

Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan lembaga resmi dari pemerintah Indonesia yang memfasilitasi segala transaksi jual-beli efek perusahaan go public. Sementara itu, emiten adalah pihak yang melakukan penawaran efek dan dapat berbentuk perusahaan, perseorangan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi. Adapun istilah efek merujuk pada surat berharga yang bernilai dan dapat diperdagangkan seperti saham.

Guna memudahkan pemahaman terhadap korelasi tiga istilah ini, gunakan ilustrasi berikut: BEI adalah mal, emiten adalah tenant, dan efek adalah produk yang dijual oleh tenant tersebut.

Nah, dalam BEI, ada sangat banyak emiten yang mencatatkan sahamnya (efek). Setiap saham pun mempunyai pergerakan berbeda-beda setiap harinya yang dikarenakan banyak faktor. Ada yang mengalami kenaikan, penurunan, atau justru stagnasi dalam sehari tersebut.

Jika saham-saham tersebut digabung, maka rata-rata pergerakan sahamnya itulah yang tercermin di IHSG. Dalam kata lain, jika nilai IHSG naik, maka artinya sebagian besar saham yang tercatat di BEI pun mengalami kenaikan (biasanya akan disimbolkan dengan warna hijau). Sebaliknya, jika nilai IHSG turun, maka artinya sebagian besar saham yang tercatat di BEI pun mengalami penurunan (biasanya akan disimbolkan dengan warna merah).

IHSG yang hijau terjadi karena banyaknya investor yang membeli saham di pasar efek domestik. Sementara itu, IHSG yang merah terjadi karena banyaknya investor yang menjual atau melepas saham di pasar efek domestik. Adapun faktor yang mempengaruhi pembelian atau pelepasan saham ini sangat banyak, baik dari sisi politik maupun ekonomi.

Baca juga: Tidak Sulit, Ini Cara Investasi Saham untuk Hasilkan Cuan

Apa Saja Fungsi IHSG?

Fungsi IHSG

IHSG sebenarnya tidak hanya memberi manfaat bagi para investor, tetapi juga untuk pasar modal dan negara dengan beberapa fungsinya seperti berikut.

Penanda Pergerakan Pasar

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, IHSG memberi gambaran tentang kondisi efek yang ada di pasar modal. Indeks ini menjadi salah satu rujukan yang dapat dipercaya untuk mengetahui kondisi bursa saham saat ini pula.

Apabila IHSG sedang naik, artinya mayoritas harga efek di BEI juga sedang mengalami kenaikan. Pun apabila IHSG sedang melemah, artinya mayoritas harga efek di BEI juga sedang mengalami penurunan. Namun perlu diingat bahwa IHSG hanya memberi gambaran general—artinya sangat mungkin ada saham yang justru memiliki tren berkebalikan dari pergerakan IHSG saat itu.

Tolak Ukur Kinerja Portofolio

Portofolio adalah kumpulan aset yang dimiliki oleh seorang investor. IHSG dapat membantu melihat kinerja portofolio investasi tersebut.

Seperti contoh adalah seorang investor telah berinvestasi sejak sepuluh tahun lalu. IHSG telah mengalami penguatan sebesar 200% dalam kurun waktu tersebut. Apabila kinerja portofolio investasi yang dilakukan ternyata di bawah angka tersebut maka investor perlu mempertimbangkan untuk mengganti strategi investasinya.

Pengukur Tingkat Keuntungan

Hal ini tidak jauh berbeda dengan pengukuran kinerja portofolio. Seperti contoh adalah HIS di tahun 2008 berada di level 1.400. Lima tahun kemudian, IHSG mencapai level 4.000.

Artinya dalam kurun waktu tersebut IHSG mengalami pertumbuhan sebanyak 214% dengan pertumbuhan tahunan di angka 42,8%. Apabila rata-rata keuntungan yang diperoleh investor berada di bawah angka tersebut, maka perlu dievaluasi strategi investasinya.

Melihat Pertumbuhan Ekonomi

Manfaat lain dari Indeks Harga Saham Gabungan adalah menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada dasarnya ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi sebuah negara IHSG pun menjadi salah satu elemen yang berperan besar dalam menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Indeks Selain IHSG

IHSG bukan satu-satunya indeks yang dapat menunjukkan pergerakan efek saham. Ada sebanyak 34 indeks yang tercatat di BEI saat ini. Berikut adalah beberapa di antaranya yang paling umum digunakan.

Indeks LQ45

Seperti namanya, indeks LQ45 mengukur performa 45 saham dengan likuiditas tinggi. Tidak semua emiten dapat masuk ke indeks ini. Adapun beberapa syarat agar emiten dapat masuk ke indeks LQ45 adalah efek harus masuk ke dalam daftar 60 saham paling likuid di BEI, mempunyai kapitalisasi pasar di BEI setidak-tidaknya selama satu tahun, dan memiliki kinerja dan prospek bagus.

Indeks Saham Kompas 100

Indeks Saham Kompas 100 merupakan indeks kerja sama antara BEI dan Kompas Gramedia. Indeks ini mengukur 100 indeks saham dengan likuiditas baik dan kapitalisasi pasar yang besar.

Indeks Saham Pefindo25

Angka 25 pada nama indeks ini merujuk pada jumlah emiten yang diukur. Indeks Saham Pefindo25 mengukur sebanyak 25 emiten saja yang berskala menengah dan kecil, tetapi mempunyai likuiditas tinggi dan kinerja keuangan tinggi. Indeks ini merupakan kerja sama antara BEI dan PT Pemeringkat Indonesia (Pefindo).

Indeks Papan Pencatatan

Indeks Papan Pencatatan atau Board Index mengukur kinerja saham yang tercatat sesuai dengan papan pencatatannya. Adapun dua indeks yang ada pada Board Index adalah Papan Pencatatan Pengembangan dan Papan Pencatatan Utama. Perbedaan kualifikasi keduanya adalah pada kinerja keuangan, jumlah saham yang ditransaksikan, ukuran perusahaan, dan beberapa lainnya.

Istilah Seputar IHSG

Ada banyak istilah seputar IHSG yang perlu dipahami oleh investor. Berikut adalah beberapa istilah dasar yang paling lazim ditemui.

BEI

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Bursa Efek Indonesia adalah ‘mal’ untuk membeli saham domestik. Adapun BEI sendiri merupakan gabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) terhitung sejak Desember 2007.

Likuiditas

Likuiditas saham dalam ranah IHSG merupakan ukuran jumlah transaksi saham di pasar modal dalam periode tertentu. Makin tinggi frekuensi transaksi sebuah saham, makin tinggi pula tingkat likuiditas saham tersebut.

Bubble

Bubble merupakan istilah untuk menggambarkan kenaikan harga saham yang sangat cepat. Kenaikan yang terjadi pun bahkan terbilang tidak wajar. Fenomena ini dapat terjadi karena pasar terlampau percaya pada kondisi tertentu.

Cut Loss

Istilah ini merujuk pada tindakan menjual kembali saham yang dimiliki dalam kondisi rugi. Investor melakukan cut loss untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Adapun lawan kata dari cut loss adalah hold.

Indeks Harga Saham Gabungan adalah indeks yang merepresentasikan kondisi umum seluruh saham yang terdaftar di BEI. IHSG memiliki beberapa fungsi penting bagi investor, antara lain menunjukkan arah pergerakan pasar, tolak ukur kinerja portofolio, dan pengukur tingkat keuntungan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini